Selasa, 30 Juni 2015

Sejarah Becak


Becak pertama kali ditemukan di Jepang secara kebetulan saja. Tahun 1869, seorang pria Amerika yang bernama Goble dan menjabat pembantu di Keduataan Besar Amerika Serikat di Jepang berjalan-jalan menikmati pemandangan kota Yokohama. Suatu ketika ia berpikir, bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan ? Tentu diperlukan sebuah kendaraan, pikirnya. Kemudian mulailah ia menggambar kereta kecil tanpa atap diatas secarik kertas. 
Rancangan tersebut ia kirimkan kepada sahabatnya yang bernama Frank Pollay. Pollay membuatnya sesuai dengan rancangan Goble lalu membawanya ke seorang pandai besi bernama Obadiah Wheeler. Dari gambar yang telah disempurnakan itu kemudian dibuatlah becak.
Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi yang ditarik manusia itu, menamakannya "jinrikisha". "Jin" artinya "Orang", "riki" artinya "Tenaga", dan "sha" artinya "Kendaraan", yang kalau digabung artinya "Kendaraan Tenaga Manusia".
Penarik jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang pada waktu itu, khususnya para bangsawan. Namun pada tahun 1950-an becak yang ditarik manusia ini mulai menghilang dari bumi Jepang.
Pada tahun 1900-an jinrikisha akhirnya diketahui juga oleh masyarakat Tiongkok. Hingga dalam waktu singkat jinrikisha dikenal sebagai kendaraan pribadi kaum bangsawan dan kendaraan umum di Tiongkok. Kendaraan ini dalam bahasa Inggris diberi nama rickshaw, sementara penghelanya dinamakan hiki. Mulai 1970, para aktivis kemanusiaan melarang rickshaw beroperasi di seluruh jalan-jalan di negeri Tiongkok. Sementara jinrikisha di Jepang sebelumnya sudah lama dilarang.
Perkembangan Becak di Berbagai Negara
Pada tahun 1930-an becak berkembang di India dan Pakistan. Dan awal tahun 1940-an becak mulai dikenal di Singapura, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Berbeda dengan jinrikisha dan rickshaw yang beroda dua dengan ban mati, becak yang dikembangkan di Asia Tenggara sudah lebih modern. Rodanya tiga dan menggunakan ban angin, mengemudikannya di kayuh dengan kedua kaki. Becak tersebut berkembang dengan cepat karena dirasakan manfaatnya besar bagi orang kaya setelah itu. 
Bahkan dibeberapa negara Eropa juga memiliki becak yang didesign dengan lebih rapi dan menarik. Namun becak-becak tersebut tetap mempertahankan prinsip kerjanya yakni dengan jalan di kayuh. Becak-becak ini banyak digunakan sebagai kendaraan wisata. (sumber : Wikibook "Profil Becak")

Tidak ada komentar: