Becak pertama kali ditemukan di Jepang
secara kebetulan saja. Tahun 1869, seorang pria Amerika yang bernama
Goble dan menjabat pembantu di Keduataan Besar Amerika Serikat di Jepang
berjalan-jalan menikmati pemandangan kota Yokohama. Suatu ketika ia
berpikir, bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut
berjalan-jalan ? Tentu diperlukan sebuah kendaraan, pikirnya. Kemudian
mulailah ia menggambar kereta kecil tanpa atap diatas secarik kertas.
Rancangan tersebut ia kirimkan kepada sahabatnya yang bernama Frank
Pollay. Pollay membuatnya sesuai dengan rancangan Goble lalu membawanya
ke seorang pandai besi bernama Obadiah Wheeler. Dari gambar yang telah
disempurnakan itu kemudian dibuatlah becak.
Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi yang ditarik manusia itu, menamakannya "jinrikisha". "Jin" artinya "Orang", "riki" artinya "Tenaga", dan "sha" artinya "Kendaraan", yang kalau digabung artinya "Kendaraan Tenaga Manusia".
Penarik jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang pada waktu
itu, khususnya para bangsawan. Namun pada tahun 1950-an becak yang
ditarik manusia ini mulai menghilang dari bumi Jepang.
Pada tahun 1900-an jinrikisha akhirnya diketahui juga oleh masyarakat Tiongkok. Hingga dalam waktu singkat jinrikisha
dikenal sebagai kendaraan pribadi kaum bangsawan dan kendaraan umum di
Tiongkok. Kendaraan ini dalam bahasa Inggris diberi nama rickshaw, sementara penghelanya dinamakan hiki. Mulai 1970, para aktivis kemanusiaan melarang rickshaw beroperasi di seluruh jalan-jalan di negeri Tiongkok. Sementara jinrikisha di Jepang sebelumnya sudah lama dilarang.
Perkembangan Becak di Berbagai Negara
Pada tahun 1930-an becak berkembang di India dan Pakistan. Dan awal
tahun 1940-an becak mulai dikenal di Singapura, Indonesia dan
negara-negara Asia Tenggara lainnya. Berbeda dengan jinrikisha dan rickshaw
yang beroda dua dengan ban mati, becak yang dikembangkan di Asia
Tenggara sudah lebih modern. Rodanya tiga dan menggunakan ban angin,
mengemudikannya di kayuh dengan kedua kaki. Becak tersebut berkembang
dengan cepat karena dirasakan manfaatnya besar bagi orang kaya setelah
itu.
Bahkan dibeberapa negara Eropa juga memiliki becak yang didesign dengan
lebih rapi dan menarik. Namun becak-becak tersebut tetap mempertahankan
prinsip kerjanya yakni dengan jalan di kayuh. Becak-becak ini banyak
digunakan sebagai kendaraan wisata. (sumber : Wikibook "Profil Becak")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar